Wujud Zat.
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa & menempati ruang. Zat padat, cair, maupun gas memiliki sifat yang berbeda-beda.
1. Sifat-sifat Zat
Salah satu sifat zat padat, yaitu bentuknya tetap walaupun dipindah ke tempat yang berbeda. Volume zat padat juga tidak berubah. Misalnya kayu, meja, kursi, lemari, tanah, dan lain sebagainya.
Sifat zat cair, bentuknya akan berubah mengikuti bentuk wadahnya, namun volumenya tetap. Misalnya air, bensin, solar & lain sebagainya.
Sifat gas, bentuk gas akan berubah menyesuaikan tempatnya, sedangkan volumenya juga berubah-ubah tergantung tempatnya, contohnya bentuk udara yang menyesuaikan balon, karena balon dipompa & mengembang terisi oleh udara.
Suatu zat dapat mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud zat dapat terjadi melalui beberapa peristiwa berikut;
2. Teori Partikel Zat
Partikel adalah bagian-bagian zat yang sangat kecil. Setiap zat tersusun atas partikel-partikel kecil yang saling mengikat. Partikel dasar pembentuka materi adalah atom/molekul. Atom adalah bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi. Molekul adalah bagian terkecil suatu zat yang masih mempunyai sifat zat itu. Sifat-sifat partikel suatu zat;
a. Partikel suatu zat selalu bergerak
Partikel tidak dapat diam, namun selalu. Gerakan partikel disebut Brown (gerak acak), sesuai dengan nama Robert Brown yang mengemukakan gerakan pada partikel.
b. Antar partikel terdapat gaya tarik-menarik
Gaya tarik-menarik antar partikel ada yang sangat kuat, kurang kuat/lemah.
c. Antar partikel terdapat ruang/rongga yang disebut pori-pori
Besar/kecilnya pori-pori antar partikel dipengaruhi oleh gerak partikel & gaya tarik-menarik. Semakin bebas gerak partikel, maka gaya tarik-menarik antar partikel semakin lemah & pori-porinya semakin besar.
Zat padat, cair & gas memiliki susunan partikel yang berbeda- beda. Simaklah ulasan di bawah ini;
a. Sifat penyusun molekul zat padat;
Sifat-sifat penyusun molekul ini mengakibatkan bentuk benda pada relatif tetap & tidak mudah diubah.
b. Sifat-sifat penyusun molekul pada zat cair;
Sifat-sifat penyusun molekul ini menjadikan bentuk zat cair mudah berubah sesuai dengan wadahnya. Zat cair pun dapat mengalir.
c. Sifat-sifat penyusun molekul pada gas;
Sifat-sifat penyusun molekul ini menjadikan bentuk gas mudah berubah & volumenya dapat mengembang.
3. Adhesi dan Kohesi
Antar partikel-partikel penyusun zat terjadi gaya tarik-menarik. Gaya tarik-menarik antar partikel yang sejenis disebut kohesi, sedangkan gaya tarik-menarik antar partikel-partikel yang tidak sejenis disebut adhesi. Permukaan air dalam tabung reaksi memiliki meniskus cekung karena adhesi air dengan tabung lebih kuat dari pada kohesi air. Bila permukaan raksa dalam tabung reaksi berbentuk meniskus cembung, itu karena kohesi lebih besar dari pada adhesi.
a. Meniskus
Bentuk permukaan zat di dalam bejana dinamakan meniskus. Ada 2 jenis meniskus, yakni meniskus cembung & meniskus cekung.
1) Meniskus cembung (permukaan cembung)
Apabila air raksa dimasukkan ke dalam tabung reaksi, permukaan air raksa dalam tabung berbentuk cembung. Permukaan zat cair yang berbentuk cembung disebut meniskus cembung. Hal itu disebabkan oleh gaya tarik antar partikel air raksa yang lebih besar dari pada gaya tarik antara partikel air raksa & dinding tabung reaksi.
2) Meniskus cekung (permukaan cekung)
Apabila menuangkan air ke dalam tabung reaksi, permukaan air berbentuk cekung. Permukaan zat cair yang cekung disebut meniskus cekung. Hal itu disebabkan oleh gaya tarik antar partikel air lebih kecil dari pada gaya tarik antara partikel air dengan dinding tabung reaksi, sehingga air membasahi dinding tabung reaksi (kaca).
b. Kapilaritas
Merupakan gejala naik/turunnya cairan di dalam pipa kapiler/pipa kecil. Pipa kapiler adalah pipa yang mempunyai luas penampang/lubang yang sangat kecil. Apabila pipa itu dicelupkan ke dalam air, air akan naik dalam pipa. Semakin kecil lubang pipa, maka makin tinggi permukaan air yang naik dalam pipa. Gejala kapilaritas lain dalam kehidupan sehari-hari antara lain naiknya air tanah dalam pembulu kayu pada tumbuhan, naiknya minyak tanah pada sumbu kompor/lampu, basahnya dinding tembok pada musim hujan, basahnya kertas tisu oleh air, & basahnya kain pel ketika dicelupkan ke dalam air.
Demikianlah artikel singkat mengenai WUJUD ZAT yang pada kesempatan ini dapat dibahas & untuk kurang/lebihnya mohon maaf, semoga bermanfaat tersebut, cukup sekian & sampai jumpa.
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa & menempati ruang. Zat padat, cair, maupun gas memiliki sifat yang berbeda-beda.
1. Sifat-sifat Zat
Salah satu sifat zat padat, yaitu bentuknya tetap walaupun dipindah ke tempat yang berbeda. Volume zat padat juga tidak berubah. Misalnya kayu, meja, kursi, lemari, tanah, dan lain sebagainya.
Sifat zat cair, bentuknya akan berubah mengikuti bentuk wadahnya, namun volumenya tetap. Misalnya air, bensin, solar & lain sebagainya.
Sifat gas, bentuk gas akan berubah menyesuaikan tempatnya, sedangkan volumenya juga berubah-ubah tergantung tempatnya, contohnya bentuk udara yang menyesuaikan balon, karena balon dipompa & mengembang terisi oleh udara.
Suatu zat dapat mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud zat dapat terjadi melalui beberapa peristiwa berikut;
- Mencair/melebur, yaitu perubahan wujud zat dari padat menjadi cair
- Membeku, yaitu perubahan wujud zat dari cair menjadi padat.
- Menguap, yaitu perubahan wujud zat dari cair menjadi gas
- Mengembun, yaitu perubahan wujud zat dari gas menjadi cair
- Menghablur/mengkristal, yaitu perubahan wujud zat dari gas menjadi padat
- Menyublim, yaitu perubahan wujud zat dari padat menjadi gas
2. Teori Partikel Zat
Partikel adalah bagian-bagian zat yang sangat kecil. Setiap zat tersusun atas partikel-partikel kecil yang saling mengikat. Partikel dasar pembentuka materi adalah atom/molekul. Atom adalah bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi. Molekul adalah bagian terkecil suatu zat yang masih mempunyai sifat zat itu. Sifat-sifat partikel suatu zat;
a. Partikel suatu zat selalu bergerak
Partikel tidak dapat diam, namun selalu. Gerakan partikel disebut Brown (gerak acak), sesuai dengan nama Robert Brown yang mengemukakan gerakan pada partikel.
b. Antar partikel terdapat gaya tarik-menarik
Gaya tarik-menarik antar partikel ada yang sangat kuat, kurang kuat/lemah.
c. Antar partikel terdapat ruang/rongga yang disebut pori-pori
Besar/kecilnya pori-pori antar partikel dipengaruhi oleh gerak partikel & gaya tarik-menarik. Semakin bebas gerak partikel, maka gaya tarik-menarik antar partikel semakin lemah & pori-porinya semakin besar.
Zat padat, cair & gas memiliki susunan partikel yang berbeda- beda. Simaklah ulasan di bawah ini;
a. Sifat penyusun molekul zat padat;
- Letak molekul-molekulnya sangat berdekatan/rapat
- Susunan molekul teratur
- Gerakan molekulnya tidak bebas
Sifat-sifat penyusun molekul ini mengakibatkan bentuk benda pada relatif tetap & tidak mudah diubah.
b. Sifat-sifat penyusun molekul pada zat cair;
- Letak molekulnya berdekatan
- Susunan molekulnya tidak teratur
- Gerakan molekulnya lebih bebas
Sifat-sifat penyusun molekul ini menjadikan bentuk zat cair mudah berubah sesuai dengan wadahnya. Zat cair pun dapat mengalir.
c. Sifat-sifat penyusun molekul pada gas;
- Letak molekulnya berjauhan
- Susunan molekulnya tidak teratur
- Gerakan molekulnya sangat bebas sehingga dapat memenuhi ruangan
Sifat-sifat penyusun molekul ini menjadikan bentuk gas mudah berubah & volumenya dapat mengembang.
3. Adhesi dan Kohesi
Antar partikel-partikel penyusun zat terjadi gaya tarik-menarik. Gaya tarik-menarik antar partikel yang sejenis disebut kohesi, sedangkan gaya tarik-menarik antar partikel-partikel yang tidak sejenis disebut adhesi. Permukaan air dalam tabung reaksi memiliki meniskus cekung karena adhesi air dengan tabung lebih kuat dari pada kohesi air. Bila permukaan raksa dalam tabung reaksi berbentuk meniskus cembung, itu karena kohesi lebih besar dari pada adhesi.
a. Meniskus
Bentuk permukaan zat di dalam bejana dinamakan meniskus. Ada 2 jenis meniskus, yakni meniskus cembung & meniskus cekung.
1) Meniskus cembung (permukaan cembung)
Apabila air raksa dimasukkan ke dalam tabung reaksi, permukaan air raksa dalam tabung berbentuk cembung. Permukaan zat cair yang berbentuk cembung disebut meniskus cembung. Hal itu disebabkan oleh gaya tarik antar partikel air raksa yang lebih besar dari pada gaya tarik antara partikel air raksa & dinding tabung reaksi.
2) Meniskus cekung (permukaan cekung)
Apabila menuangkan air ke dalam tabung reaksi, permukaan air berbentuk cekung. Permukaan zat cair yang cekung disebut meniskus cekung. Hal itu disebabkan oleh gaya tarik antar partikel air lebih kecil dari pada gaya tarik antara partikel air dengan dinding tabung reaksi, sehingga air membasahi dinding tabung reaksi (kaca).
b. Kapilaritas
Merupakan gejala naik/turunnya cairan di dalam pipa kapiler/pipa kecil. Pipa kapiler adalah pipa yang mempunyai luas penampang/lubang yang sangat kecil. Apabila pipa itu dicelupkan ke dalam air, air akan naik dalam pipa. Semakin kecil lubang pipa, maka makin tinggi permukaan air yang naik dalam pipa. Gejala kapilaritas lain dalam kehidupan sehari-hari antara lain naiknya air tanah dalam pembulu kayu pada tumbuhan, naiknya minyak tanah pada sumbu kompor/lampu, basahnya dinding tembok pada musim hujan, basahnya kertas tisu oleh air, & basahnya kain pel ketika dicelupkan ke dalam air.
Demikianlah artikel singkat mengenai WUJUD ZAT yang pada kesempatan ini dapat dibahas & untuk kurang/lebihnya mohon maaf, semoga bermanfaat tersebut, cukup sekian & sampai jumpa.
Belum ada tanggapan untuk "Wujud Zat"
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Shareawi :
1. Kalimat atau Kata-kata Tidak Mengandung Unsur (SARA).
2. Berkomentar Sesuai dengan Artikel Postingan.
3. Dilarang Keras Promosi Apapun Bentuk dan Jenisnya.
4. Link Aktif atau Mati, Tidak Dipublikasikan dan Dianggap SPAM.
5. Ingat Semua Komentar Dimoderasi.